Bosan merupakan hal yang wajar untuk manusia, apalagi untuk kita para manusia yang beranjak dewasa. Benar memang bosan hal wajar, asalkan kebosanan tidaklah sampai membuatmu hilang nyawa. Setiap insan manusia bisa saja dan kapan saja bertemu dengan bosan, sampai – sampai seakan bosan adalah teman dikarenakan dia selalu datang tidak peduli bagaimana pun kondisi kita.
Bosan memang merupakan rasa yang datang dan tak diinginkan, bosan juga datang karena apa yang kita kerjakan seakan monoton, disaat kita mengerjakan sesuatu hal yang begitu saja membuat kita merasa dalam sebuah perputaran siklus yang sama. Seringkali juga bosan datang pada saat kita sedang merencanakan sesuatu.
Bahkan tak hayal dirumah, disekolah, dikampus ataupun ditempat kerja pun bosan datang, kalau bosan datang begini segala hal yang kita kerjakan akan berhenti begitu saja, segala hal yang kita rencanakan akan tidak ada kelanjutannya, semua seakan hambar rasanya, dunia seakan tak berwarna dibuatnya.
Seperti diawal tadi, bosan merupakan teman, iya memang benar dia adalah teman, coba pahami dia selalu datang menemani kitakan? Berarti dia adalah teman, dan saat bosan mulai datang kita juga perlu rehat sejenak, mencoba untuk ikut dengan bosan. Tapi bosan juga harus dilawan, lalu kenapa kalau dia adalah teman tapi juga harus dilawan? Bosan bukan teman yang selalu baik, dia punya dua sisi yang berbeda, dilain waktu bosan datang berarti dia memberi kita tanda untuk rehat sejenak, diwaktu lain kita jangan sampai terlena atas godaan rehat, karena terlalu mengikuti bosan akan membuat kita terjerembab, apa yang kita kerjakan dan apa yang kita rencanakan akan begitu saja terabaikan. Semua yang kita yang sudah kita niatkan akan mulai rapuh dan sirna.
Faktanya melawan bosan bukanlah hal mudah, penulis sendiri belakangan ini sering mengalami kondisi tersebut, bosan yang datang tiba – tiba, proposal skripsi yang tak kunjung usai, eh niat mengerjakan bukak laptop bukak buku tapi sang bosan datang, dan saya sering terlena untuk rehat, tapi terlalu lama rehat yang akhirya tidak kesampaian untuk mengerjakan.
Lalu bagaimana cara kita melawan bosan? Bosan kan perasaan dihatikan? Jadi kita juga perlu memperkuat hati kita agar selalu istiqomah untuk bertahan, salah satunya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan dan perbanyaklah beristigfar. Selain itu kita juga perlu menata niat awal sebagai pondasi kita, kita tata niat kita agar kuat. Kita juga perlu mereng – reng tujuan, agar setidaknya kita tidak terlalu jauh melenceng dari tujuan awal. Selanjutnya kita bisa memotivasi diri kita, lantas dengan apa?
Nah disini penulis sendiri mencoba memotivasi diri dengan menulis, kenapa menulis? Karena dengan menulis selain kita bisa membuat orang lain yang membaca tergerak hatinya, kita bisa juga membaca dan menggerakkan hati kita. Kita bisa menuliskan apa yang kita rasakan, kenapa kita bosan, bagaimana kodisi kita, agar juga tercipta perasaan lega dihati.
Mungkin beberapa orang punya cara tersendiri untuk melawan bosan dalam hidupnya, tapi apa salahnya bila salah satu cara yang penulis utarakan dicoba, siapa tahu ada yang berhasil untuk melawan kebosanan.
EmoticonEmoticon